Minggu, 20 November 2016

Membicarakan Masa Depan

Tadi, sekitar pukul 13.30 wib, aku terlibat obrolan kecil dengan mba Is, kaka kandungku perihal si centil Risha yang entah kerasukan ilham dari mana, si centil ini tiba-tiba ingin sekali mondok di pesantren.

ini loh muka si centil Risha (paling depan). Beginilah muka anak SMP yang jarang sekali dirias terus dirias buat acara Pensi di sekolahnya, cakep kan cakep kan? Cakeplah, siapa dulu tantenya? 😂😂😂

Kamis, 20 Oktober 2016

Memulai Lagi








Hallow guys, bagaimana kabar kalian hari ini?
Semoga selalu bahagia, sehat, masih dilimpahi segala kenikmatan agar tetap bisa bersyukur tentunya, dan kalaupun ada yang bersedih, ada yang berduka, keep smile saja, anggap saja cobaan itu sebagai bukti karena Allah sayang, simple kan?

Sebelumnya minta maaf buat para pembaca setia...maaf karena pemilik blog sudah hampir empat bulan lamanya vacum dari memposting judul baru. Jadi ingat kata pepatah :

Mempertahankan itu lebih sulit daripada memulai

Kamis, 16 Juni 2016

Bilal r.a. dan Suara Adzan


Sederhana, karena bersaut-sautan jadi terasa tumpuk-menumpuk. Ini hanya di satu tempat, belum di tempat lain yang notabene memang tidak pernah berhenti berbunyi di belahan bumi manapun di dunia ini.

"Ah, masa sih? Lalu ketika berhenti apa yang akan terjadi?"

Pertanyaan ini tentu muncul di benak kita ketika pertama kali tahu kisah ini. Yang pasti dari Sang Pencipta jagad raya memang tertulis begitu.

Embok Jamu

Balutan baju tradisional khas jawa tampak melekat pas di tubuhnya, sampai mletet (bahasa Jawa berarti ketat) masih disuguhi kain jarik setinggi lutut, akan mudah untuk melangkah cepat, pikirnya. "ting ting ting" suara botol bergesekan, mereka tampak senang diperlakukan istimewa, digendong, disatukan dengan kawan-kawan lainnya, bening dengan isi cairan berwarna-warni, cokelat, kuning, kuning susu, ada juga cairan bening di sana. Bunyinya makin lama makin nyaring saja di telinga, namun si embok tetap menikmati setiap moment di sepanjang hari ini. Tak terhitung berapa peluh air mengucur dari dahinya, namun ia tetap tersenyum.

Di sebuah angkot cukup lama ia merapikan dandanannya, kuperhatikan penumpang di sebelah kanan memandangnya dengan sinis, lenjeh (bahasa jawa berarti ganjen), kalo saja matanya bisa berbicara, mungkin si ibu bermata sinis ini akan berkata begitu. 


"Monggo mas, jamunya, mau?" 

Mercon

Sumber gambar : www.merdeka.com

Tahukah engkau apa arti mercon?
Itu bahasa Jawa dari kembang api, namun bisa diartikan pula bahwa mercon itu lebih kecil, ringan dan tentu lebih murah harganya dibanding kembang api yang bertaburan di atas langit sana.

Dua hari yang lalu ketika aku memutuskan off dari fb ku yang lama, karena tak bisa move-on dari seseorang. Ini mungkin seperti cerita-cerita cinta yang mudah usang yang mungkin pernah pembaca alami. Namun begitu susah aku melupakannya kenapa? Karena sudah sering ia menelpon, atau sekedar sms ketika adzan subuh berkumandang sekedar membangunkanku untuk segera bersubuh. Ia lelaki baik yang tak biasa hadir dalam hidupku, dan karena kami punya dunia yang sama, ya, dunia kecil kami yang sering disebut orang "sastra" ini adalah dunia maya kami, dunia khayalan kami berdua. Kadang aku mengkhayalkan ia adalah Keenan-ku dan aku Kugi di "Perahu kertas" versi kami, atau di film adaptasi novel karya Winna Efendy "Refrain" aku adalah Niki-nya, ia Nata-ku.
Dan kini ia memberiku message dalam bahasa Inggris, kita bercakap sekenanya dan sebisanya dalam bahasa itu.