Minggu, 24 April 2016

Sedikit Curhat

Guys, pernah nggak dalam hidup kalian, kalian ngerasa mau meninggalkan dunia ini, kalian ngerasa hidup kalian nggak lama lagi, dan seketika seakan-akan semuanya jadi terlihat fokus ke dirimu-sendiri?


Aku pernah merasakan itu, jangan kau tanya bagaimana rasanya karena itu rasanya WOW banget...nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata , itu terjadi saat aku kelas 3 SMP. Waktu itu aku pergi ke kota kelahiran ibuku tersayang. Ada pesta laut di sana, seru sekali. Bahkan aku sempat berkenalan dengan seorang pemuda (cinta monyet hihihi) dan kita langsung bisa akrab. Ups maaf jadi nggak fokus ke masalah semula. Tadi sampai dimana? Pesta laut ya? Mungkin karena acara itu begitu melelahkan jadi aku kecapean, setelahnya kami pulang dengan naik bis. Nah dari situlah aku merasa ajalku semakin dekat! Aku merasa saaaangaaat lelah, tidak punya kekuatan bahkan tenaga hanya untuk mengedipkan mataku. Aku jatuh tersungkur di bus dan tidak tahu apa yang terjadi lagi.

Selasa, 12 April 2016

Why do I Love You?


"Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun?
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." Pramoedya Ananta Toer


Quote di atas membuatku teringat pada seseorang, seseorang yang pernah bertanya kepadaku :

"Kenapa kamu suka menulis?"

Menulis bagiku adalah peregangan otak, kenapa? Karena antara otak kanan dan otak kiri itu harus seimbang, salah satu caranya adalah dengan mencari hobby kita, insya Allah jadi pecah tuh sinyal-sinyal stress nya, dengan menulis, pikiran yang suntuk, yang ruwet dan carut-marut kayak benang kusut jadi jernih kembali. Dan, kalau ada orang yang merasa pusing, nggak punya ide, atau apalah karena menulis, wuaaaahhh perlu ditanyakan itu sebenarnya beneran hobby atau cuma gaya-gaya an aja? Hehe.

Minggu, 10 April 2016

Ojek Payung

Aku, kamu, dia, dan kita adalah sama juga pelaku kehidupan! Dengan nafas yang sama, darah yang sama merah dan tulang yang sama putih.

Hanya saja, saat ini mataku tersita oleh pemandangan itu. Si kecil yang menatap penuh harap ke arah payungnya yang berwarna-warni. Mungkin, ia menemukan seribu semangat dalam tujuh warna pelangi itu. Ya, kupikir begitu. Kakinya terlihat mungil tanpa alas, dan sesekali bergerak-gerak sendiri tanda ia kedinginan. Saat itu jarakku hanya berapa langkah menuju angkot dan hujan tidak begitu lebat lagi.

Senin, 04 April 2016

For my Sister

Dunia kampus membawa kita bertemu, dan aku bersyukur karenanya.

Sahabatku, ingin sekali aku menyebutkan namamu di sini, tapiiii aku teringat kembali kalau engkau tidak menginginkannya.

Ada banyak cerita tentangmu yang masih menggenang di ingatanku, tentang nasehat-nasehatmu yang sederhana namun selalu membuatku tersenyum ketika mengingatnya, anehnya kau yang pendiam bisa jadi saaaangat cerewet kalau bersamaku : mba Iroh, jangan keras-keras kalau bicara, malu tahu! - up's pakai tangan kanan dong kalau minum, nggak baik tahu kalau pakai tangan kiri itu - mba Iroh, nggak boleh berduaan sama cowok, kalo berduaan, yang ketiga bisa jadi syaitan lho! - mba Iroh jangan suka marah-marah napa! - mba Iroh, aku sayang sama mba Iroh, mba Iroh sudah seperti mba ku sendiri. Dan masih banyak lagi, terlihat sangat simple, tapi aku tahu, itu adalah rasa sayang adek perempuan kepada kakak nya,

Dalam persahabatan ini, tak banyak yang bisa kuberikan padamu, aku ingat aku pernah memarahimu atas satu hal, dan kau malah membalasnya dengan senyuman, aku sungguh bangga memiliki sahabat sekaligus adek perempuan sepertimu.

Aku hanya ingin berkata :
Aku menyayangimu, kadang kupikir, kau adalah seorang adek kiriman dari Tuhan untuk merubah sifat-sifat jelekku, untuk menasehatiku tanpa aku harus marah karenanya.

Adekku, aku mohon bertahanlah, kalau kau kesakitan di sana, aku juga pasti akan merasakan hal yang sama. Aku tahu, Allah lebih lebih lebih menyayangimu daripada aku, mungkin dengan cara kau diberi sakit, itulah cara-Nya menyayangi. Aku tahu kau akan sembuh, dan kau akan kembali pulih, lalu dengan girang kau akan memelukku, dan kita akan berkumpul lagi di kampus, tempat yang sama di mana kita bertemu, menimba ilmu, dan bercerita tentang lelaki yang selama ini menyelami hati kita masing-masing. Adekku, ayolaaaahhh, bangkitlah, dan semangatlah! Aku yakin kau akan sembuh, leukemia, atau kanker darah atau apapun itu namanya, tidak akan bisa menghancurkanmu, karena kau lebih kuat, kau lebih indah, dan tentunya kau lebih cerewet dari itu.

Karenanya, jangan putus asa! Aku dan teman-teman yang lain, akan tetap menantimu, di kampus yang sama, tempat kita bertemu dulu. Janji ya, dan janji itu harus ditepati, Okey?

Jumat, 01 April 2016

Mencintai dalam Diam


" Mencintai dalam diam "
Quotes ini terasa tidak asing, tapi di jaman sekarang ini, masihkan ada?
Up's yang lagi ngerasa, maaf ya heee  ^__^> 
Tapi bagi aku sendiri, cinta itu sakral, cinta itu relatif, terkadang ada saatnya harus diam, ada pula saatnya untuk diungkapkan. Namun, aku yakin, kalau kisah cinta yang aku sadur dari koleksi buku-ku ini (
buku Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A.Fillah chapter aslinya berjudul “Mencintai sejantan 'Ali" )
, sangatlah menarik dan akan akan membuat kalian tersenyum dan takjub saat membacanya, penasaran? Let's check this out.